Langsung ke konten utama

Perjalanan Kembali Cilegon-Depok


Di Cilegon saya bisa menonton televisi, dan menyaksikan berita bahwa Krakatu Steel, pabrik baja terbesar di Indonesia ini tengah menghadapi ancaman collapse dengan di PHK nya pekerja kontrak. Saya melihat di televisi bagaimana pekerja yang menjemput nasib PHK melakukan aksi demo. Tidak heran sih, ada periuk nasi yang tetap harus mereka nyalakan dan perut-perut keluarga tercinta.

Setelah tiga hari di Cilegon di rumah kakak saya, bermain dengan keponakan yang sedang lucu-lucunya, saya akhirnya harus kembali ke haribaan karena esok hari ada keperluan. Perjalanan kembali dari Cilegon ke Depok ini, selain lebih murah, juga mudah. Untuk pembaca sekalian yang kurang suka perjalannnya terganggu oleh pedagang atau pengamen, serta asap rokok anda bisa memilih alternatif yang satu ini, yaitu menggunakan kereta.

Perjalanan dimulai dari rumah kakak ke Stasiun Cilegon. Lagi-lagi saya memilih menggunakan ojek online. Saya kena tarif 12 ribu. Sampai di Stasiun Cilegon, saya membeli tiket kereta lokal trayek Merak - Rangkas Bitung, harganya hanya 3 ribu rupiah! Untuk Jadwal keberangkatannya, bisa cek di http://keretaapikita.com/jadwal-ka-lokal-rangkasbitung-merak-terbaru/

Perjalanan dengan kereta lokal ini memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Stasiun Cilegon ke Stasiun Rangkas Bitung. Tiba di stasiun Rangkas Bitung, kita bisa ketemu dengan KRL. lanjut saja naik KRL. Oh iya, di stasiun Rangkas Bitung, jalur kereta api lokal dan KRL dibuat berbeda. Jadi, kalau anda ingin naik KRL setelah turun dari kereta api lokal, anda harus keluar dulu, lalu masuk melalui jalur penumpang KRL.

Saya perlu menunggu sekitar 1 jam hingga KRL tiba di stasiun Rangkas. Langsung saja, saya naik dengan tujuan stasiun Tanah Abang. Dari Stasiun Rangkas ke Stasiun Tanah Abang memakan waktu kurang lebih 2 jam. Dari stasiun Tanah Abang, saya pindah kereta ke kereta jurusan Bogor untuk turun di Stasiun UI.

Jadi , ringkasan perjalanan saya kurang lebih seperti ini:
Rumah --(ojol)--> Stasiun Cilegon --(KA lokal)--> Stasiun Rangkas Bitung-- (KRL)--> Stasiun Tanah Abang --(KRL)--> Stasiun UI --(bis kuning UI) --> Kos

Keseluruhan perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam, dan biaya 20 ribu! Sebenarnya selisih dari tarif keberangatan juga disebabkan oleh keberadaan bis kuning juga sih. Tapi tetap lebih murah perjalanan naik kereta.

Mau naik bis atau kereta, tergantung preferensi masing-masing. Yang terpenting perjalanan aman dan kita selamat sampai tujuan. Selamat bepergian ! :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...