Lama tidak menulis, semua terasa semakin kaku. Jari jemari saya, dan otak saya terutama. Sejak beberapa hari yang lalu ketika saya memutuskan waktu 'don't know to do' saya untuk menonton kembali yang namanya Anime, saya mulai nggak fokus. Anime sialan mencandui saya dengan cerita imajinatif yang dalam waktu sekejap menjadi primadona di pikiran saya. Saya mulai keranjingan dan malas mengerjakan kegiatan yang menjadi prioritas, misalnya makan, mandi.
Nggak tanggung-tanggung, saya mulai nonton anime lagi pas UTS... Ketika itu, sisi hati saya yang berorientasi realistis menjerit-jerit atas perilaku ini. Well, namanya kecanduan, pasti sulit membedakan yang prioritas. Dan detik ini, ketika saya memutuskan untuk memposting tulisan ini, kemungkinan saya sedang sedikit sadar, antara menyesal dan tidak. Menyesal karena beberapa tugas kuliah masih belum masuk cheklist, dan tidak, karena saya mulai menemukan hiburan.
Hiburan, dan anime, bicara tentang itu saya jadi ingat hari-hari Minggu waktu masih ingusan. Setiap akhir pekan itu, dari pagi hingga siang, kami (saya dan saudara) habiskan di depan layar tv demi menyaksikan serial anime yang ditayangkan di salah satu TV swasta. Filmnya keren-keren dan kami tidak akan berkenan meninggalkan tempat duduk kami kecuali iklan. Hm, itu adalah hari paling berharga tiap pekannya. Di hari itu semua terasa lambat dan menyenangkan.
Menginatnya, saya jadi merindukan masa-masa itu. Hari yang lambat namun tak pernah membosankan.
Nggak tanggung-tanggung, saya mulai nonton anime lagi pas UTS... Ketika itu, sisi hati saya yang berorientasi realistis menjerit-jerit atas perilaku ini. Well, namanya kecanduan, pasti sulit membedakan yang prioritas. Dan detik ini, ketika saya memutuskan untuk memposting tulisan ini, kemungkinan saya sedang sedikit sadar, antara menyesal dan tidak. Menyesal karena beberapa tugas kuliah masih belum masuk cheklist, dan tidak, karena saya mulai menemukan hiburan.
Hiburan, dan anime, bicara tentang itu saya jadi ingat hari-hari Minggu waktu masih ingusan. Setiap akhir pekan itu, dari pagi hingga siang, kami (saya dan saudara) habiskan di depan layar tv demi menyaksikan serial anime yang ditayangkan di salah satu TV swasta. Filmnya keren-keren dan kami tidak akan berkenan meninggalkan tempat duduk kami kecuali iklan. Hm, itu adalah hari paling berharga tiap pekannya. Di hari itu semua terasa lambat dan menyenangkan.
Menginatnya, saya jadi merindukan masa-masa itu. Hari yang lambat namun tak pernah membosankan.
Komentar
Posting Komentar