Langsung ke konten utama

Perjalanan



Jika diminta menyebutkan bagian mana yang paling tidak kusuka dari 'pulang', maka mengendarai mini bis itu adalah yang paling tepat. Seluruh armada yang tersedia sama saja, kecil, tua, dan pengap karena tidak ada ac. Dipadukan jalanan yang berlubang dan meliuk liuk, lengkap sudah ujian yang dihadapi. Dan bagi penumpang kurang jam terbang atau memang berbakat mabuk darat, siap-siap saja   dengan kantung plastik.Para sopir ini kebanyakan tak tahu diri. Asal tancap gas, tanpa peduli erengan kendaraannya dan penumpang.
Entah sudah berapa puluh kali melewati jalur ini, aku tidak merasakan perubahan signifikan yang terjadi. Dari bayi sampai segede sekarang, bis-bis itu masih saja berukuran mini dan usang, tanpa usaha memoles diri. Sialnya lagi, tarif tiap armadanya tak sama. Bukan hanya di kala lebaran, mereka menetapkan harga seenak jidat. Jika sedang bernasib buruk aku sering rugi dua ribu perak. Dan jika sedang beruntung-beruntungnya, aku bisa beli tahu goreng dari sisa ongkos.
Namun seperti armada-armada tua yang enggan bertransformasi itu, ada kebiasaan yang tak berubah dariku. Aku tak bisa mentolerir  bau khas solar, asap, bauran bau keringat dan mabuk perjalanan tanpa tidur. Mata terpejam bisa hanya satu jam atau sepanjang perjalanan. Kebiasaanku muntah di kantong plastik itu pun terselamatkan oleh alam bawah sadarku.
Lepas dari lelahnya perjalanan itu, pulang tetap menjadi hal paling menyejukkan. Bahkan terkadang, perjalanan penuh tantangan itu bisa menjadi masa menyenangkan untuk bernostalgia sebelum sampai di peraduan. Bernostlagia dalam pikiran, sambil mengamati sawah menghijau dari jendela yang berderit-derit terkena guncangan.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...