Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Butuh Keberanian

Zaman sekarang, keberanian berinteraksi kian krisis. Pernah merasa tidak, bahkan ketika sendirian di dalam kamar pun kita sering merasa takut membuka pesan di hanphone. Takut jika dikira tidak ramah karena malas merespon, takut memberikan tanggapan yang berisiko, dan segala alasan lain yang membuat kita enggan membuka pesan chat.   Jika dipikir-pikir, bukankan keberanian itu sederhana? Mau menanggapi atau tidak sebuah obrolan bukanlah inti dari permasalahan. Sesunggunya keberanian itu ada di pada pertanyaan apakah kita siap dengan tudingan atau  judge   dari seorang yang berinteraksi dengan kita. Misal kita terlanjur membuka pesan di gawai, tetapi kita belum menemukan jawaban yang tepat, sesungguhnya itu punt bukan masalah. Ataupun kita tidak ingin terlibat dalam sebuah forum diskusi, itupun juga bukan masalah.  Judge  orang-orang sekitar bukanlah masalah. Yang menjadikannya masalah bagaimana kita menyikapi hal tersebut sebagai sesuatu ya...

Kembali Ke Jalur

Hidup manusia biasa dianalogikan menjadi berbagai hal. Fenomena alam, perjalanan, roda yang berputar, bianglala, pusaran, you named it.   Filusuf, penyair, pujangga, penulis, seniman bermacam-macam mengartikan kehidupan. Sayapun terkadang mengartikannya dengan versi sendiri ketika melihat suatu fenomena unik di alam. Misal, saya pernah mengaitkan kehidupan dengan keseimbangan. Baik buruk, gelap terang, dan sebagainya.  Terkadang saya juga mengamini para penulis yang mengungkapkan kehidupan identik dengan perjalanan. Tentu saja itu benar, dan tidak ada yang salah tentang pikiran manusia dalam memaknai kehidupannya. Dalam analogi perjalanan ini saya merasa saya sudah tiba di hampir separuh perjalanan dan mendapati persimpangan besar yang akan menentukan kemana saya akan bersauh. Pilihan krusial, yang mana saya tidak ingin menyesalinya. Hampir dua puluh lima tahun kehidupan, sambil memperingatkan diri, saya mengingatkan untuk segera menentukan langkah. Siang ...