Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Proyeksi Hasrat

 Katanya mimpi adalah gambaran dari keinginan diri yang ingin digapai. Jika demikian, mungkinkah manusia ada kalanya tidak menyadari apa yang diinginkannya? Ah, mungkin ini juga berkaitan dengan dikotomi keinginan dan kebutuhan? Sebab pernah saya dengar, terkadang kita mengalami kesulitan dalam membedakan keinginan dan kebutuhan. Terlepas dari keinginan ataupun kebutuhan, disclaimer saja di tulisan ini saya menyebutnya hasrat.  Jadi ini berhubungan dengan mimpi yang saya alami malam kemarin. Dalam mimpi itu saya berjalan bergandengan dengan seorang laki-laki sepantaran.Erat sekali dan tak ingin terlepas, rasanya nyaman sekali. Saya penasaran apa alasan kami saling bergandengan tangan, dan siapa kah sebenarnya sosok yang tengah menggandeng tangan saya. Sampai kemudian, ada karakter lain yang muncul dan berseloroh, "Eh, kalian pacaran?" Kami terkejut, tidak bisa menjawab. Bukan karena takut ketahuan, melainkan lebih kepada kebingungan mengenai status apa yang mendasari akitvita...

Sebelum Menjadi Orang Tua

 Jika yang anda tahu hanya memerintah, jangan dulu menjadi orang tua. Sebab anakmu akan menjadi korban. Sebelum menjadi orang tua, tolong kenali, bahwa dirimu pun juga cukup toksik untuk menghancurkan kehidupan manusia yang nantinya dititipkan Tuhan. Dengan demikian, kamu setidaknya bisa berhati-hati atau setidaknya memberi penawar atas ulahmu. Sebelum menjadi orang tua, belajarlah cara meminta tolong, meminta maaf, dan berterima kasih. Manusia lugu yang nantinya akan engkau timang bukanlah bawahan atau budak yang boleh sembarangan kamu perlakukan. Sebelum menjadi orang tua, belajarlah menjadi seorang supporter, bukan pengkritik atau banyak mau. Anakmu, bisa jadi akan menyeretmu ke penderitaan jika kerjamu sebagai orang tua juga tidak benar. Kalau kau bisa menjaadi orang tua penuntut, kenapa anak tidak bisa?