Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Pengalaman Memiliki Lem Tembak Murah(an)

Lem Tembah 18 ribuan Sekitar akhir bulan Juni, saya membeli sebuah lem tembak dengan harga yang relatif murah di toko peralatan listrik. Hanya dengan 18 ribu, saya bisa membawa pulam sebuah lem tembak yang entah apa merknya. Saya cukup senang sih pernah memilikinya mekipun umurnya tidak lama. Sebelum tamat riwayatnya, saya sudah sempat membuat beberapa barang DIY, yaitu dehidrator dari alumunium foil, Memperbaiki kursi yang rusak hingga bisa terpakai kembali, dan membuat beberapa tangkai bunga dari pita satin. Detik-detik kerusakan si lem tembak kalau tidak salah seminggu yang lalu. Ketika itu saya sedang berkutat dengan pita satin dan bahan2 bunga artifisial. Di tengah pekerjaan, saya dikejutkan dengan suara percikan disertai bunga api dari lem tembak ini. Saya terkejut, dan shock menginat posisinya yang berada dekat sekali dengan kaki saya. Cepat-cepat saya lepas steker lem tembak tersebut dari sumber listrik. Sejak itu, saya tahu lem ini sudah tidak berfungsi lagi. Saya t...

Perjalanan Kembali Cilegon-Depok

Di Cilegon saya bisa menonton televisi, dan menyaksikan berita bahwa Krakatu Steel, pabrik baja terbesar di Indonesia ini tengah menghadapi ancaman collapse dengan di PHK nya pekerja kontrak. Saya melihat di televisi bagaimana pekerja yang menjemput nasib PHK melakukan aksi demo. Tidak heran sih, ada periuk nasi yang tetap harus mereka nyalakan dan perut-perut keluarga tercinta. Setelah tiga hari di Cilegon di rumah kakak saya, bermain dengan keponakan yang sedang lucu-lucunya, saya akhirnya harus kembali ke haribaan karena esok hari ada keperluan. Perjalanan kembali dari Cilegon ke Depok ini, selain lebih murah, juga mudah. Untuk pembaca sekalian yang kurang suka perjalannnya terganggu oleh pedagang atau pengamen, serta asap rokok anda bisa memilih alternatif yang satu ini, yaitu menggunakan kereta. Perjalanan dimulai dari rumah kakak ke Stasiun Cilegon. Lagi-lagi saya memilih menggunakan ojek online. Saya kena tarif 12 ribu. Sampai di Stasiun Cilegon, saya membeli tiket kereta lo...

Dari Depok ke Kota Baja

Musim libur sekolah 2019 bersamaan dengan liburan semester genap saya. Dan hari minggu kemarin tepatnya 30 Juni, saya melakukan perjalanan dari Depok ke Cilegon untuk bersilaturahmi sekaligus menengok ponakan saya. Di sini saya akan menjelaskan bagaimana saya bisa tiba di Cilegon dan moda transportasi apa saja yang saya gunakan.  Kebetulan saya bertempat tingal di Kukusan, Beji Depok. Kalau anak UI pasti familiarnya dengan daerha Kutek alias Kukusan Teknik. Dari kosan, saya berjalan kaki menuju ke pangkalan parkiran teknik untuk memesan ojek online menuju ke stasiun UI. Sebenarnya kalau bukan hari Minggu, saya bisa memilih naik bikun. FYI bis kuning UI hanya beroperasi pada hari Sening hingga Sabtu. Sebenarnya kalau mau sehat, bisa juga berjalan kaki ke stasiun UI. Mungkin cuma sekitar 1 kilo lah. Setelah naik ojek online, tibalah saya di stasiun UI. Saya naik kereta jurusan Angke untuk turun di stasiun Duri. Dari stasiun Duri, lanjut kereta jurusan tangerang, turun di stasiu...