
Judul buku : Negeri 5 Menara
Penulis : A. Fuadi
Tahun terbit : 2009
Tebal buku : 423
Hal pertama yang membuat saya tertarik dengan buku ini adalah gambar pada cover depan, serta judulnya. Mengapa? karana dasarnya saya suka novel bergenre fantasi, Hal ini mengukuhkan saya bahwa buku ini adalah novel fantasi. Itulah kesan pertama yang saya dapat pada buku ini. Tetapi, setelah membaca sinopsisnya ternayata saya salah besar. Hehe . . .
Negeri 5 Menara adalah sebuah kisah inspiratif yang syarat akan pelajaran berharga dan motivasi yang membangun. A. Fuadi mengemasnya dengan bahasa yang ringan.
Di dalam buku ini, sang penulis menceritakan perjalanan hidupnya sendiri. Disini ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang anak desa kelahiran Minang bernama Alif. Sebagian besar cerita ini mengambil setting di pesantren.
Alif bercita-cita untuk meneruskan pendidikannya di SMA. Ia sudah jengah ,selama 3 tahun ia harus menuruti orang tuanya bersekolah di MTs. Tetepi niat tersebut ditentang oleh ibunya. Dan sebagai penyelesaiannya Alif memutuskan merantau ke Jawa, menunutut ilmu di pondok Madani.
Man Jadda wa Jadda, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Kalimat itulah yang senantiasa di teriakkan siapa saja yang masuk PM. Yang dimaksudkan bias manyulut semangat para siswa. Di PM, seluruh siswa wajib menggunakan bahasa Arab dan Bahasa Inggris. PM mempunyai aturan yang ekstra ketat. Berbagai hukuman telah siap untuk pelangar. Mulai dari pelanggaran kecil hingga yang berat.
Di sini pula Alif bertemu dngan sahabat-sahabat terbaiknya. Yaitu Baso, Raja, Dulmajid, Atang, dan Said. Keenam sahabat itu memiliki karakter, kekurangan dan kelebihan masing-masing dan saling melengkapi satu sama lain. Mengalami pahit manisnya hidup di PM yang sederhana.
Dari segi estetika bahasa, menurut saya Negeri 5 Menara bukanlah suatu karya yang sangat baik. Mungkin dikaranakan A. Fuadi sendiri sebenarnya bukanlah sastrawan.
Tetapi di luar segala kekurangan, Negeri 5 Menara adalah novel yang patut dibaca, Karena mengandung pelajaran berharga dan nilai filosofis yang bias kita renungkan dn memotivasi kita. Tentang keikhlasan, kegigihan, kerja sama, dan keberanian untuk bermimpi setinggi-tingginya. Adasatu nkalimat yang membuat saya berkesan “Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh maha mendengar.” Kita kan menemukan makna yang berharga di dalamnya. Sungguh buku yang inspiratif.
Komentar
Posting Komentar