Langsung ke konten utama

Mau Belajar Di Kampung Inggris Pare? Fakta-Fakta Ini Perlu Kamu Ketahui


Belajar di Kampung Inggris Pare bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan. Selain bisa meningkatkan kapasitas di bidang bahasa Inggris, kamu juga bisa menambah teman dari berbagai pelosok negeri. Namun untuk kamu yang belum pernah ke sana dan punya rencana hal-hal ini perlu kamu ketahui agar nggak buta saat tiba di sana.


1. Bukan Bule Asing, Atau Javanese, Kampung Inggris Pare Dirintis Oleh Seorang Putra Kukar
Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya pioneer Kampung Inggris ini merupakan seorang lelaki kelahiran Kutai Kartanegara 20 Februari 1945 silan. Beliau adalah Muhammad Kalend Osen - sering dipanggil Mister Kalend, pendiri salah satu tempat kursus pertama di Kampung Inggris. Keputusannya hijrah ke Jawa didorong oleh semangat belajarnya yang tinggi ketika sudah menjadi guru . Usahanya mendirikan lembaga kursus tersebut menjadi cikal bakal berdirinya lembaga-lembaga kursus lain di Kampung tersebut.

2. Sebutan 'Kampung Inggris Pare' Bukan Berarti Masyarakatnya Berbahasa Inggris, Tapi..
Penting diketahui kalau warga yang tinggal di kawasan yang disebut 'Kampung Inggris', kebanyakan merupakan orang Jawa asli dan berbahasa Jawa. Jadi untuk kamu yang masih belum lancar bahasa Inggrisnya, nggak perlu takut ngomong sama masyarakat sekitar ya.

3. Sepeda Menjadi Kendaraan Paling Umum Yang Bisa Mengantar Ke Kelas
Lokasi Belajar Bahasa Inggris biasanya berbeda-beda tergantung program yang kamu ambil. Biasanya pula, jarak tempat kurus dengan tempat tinggalmu lumayan jauh, bisa sampai ratusan meter. Biar nggak terlalu capek dan untuk efisiensi waktu, kamu bisa menyewa sepeda. Jangan Khawatir, Di Kampung Inggris Pare banyak penyewaan sepeda dengan berbagai jenis sepeda dan harga. Ada juga penyewaan motor, kalau kamu punya banyak duit.
Menyewa sepeda di sana relatif murah, apalagi kalau pinter nawar. Kamu bisa menyewa untuk dua minggu atau sebulan. 

4. Tidak Hanya Di Indonesia, Kampung Inggris Pare Juga Dikenal di Luar Negeri
Faktanya, yang datang untuk belajar bahasa di Kampung Inggris bukan hanya warga Indonesia saja. Orang-orang dari negara tetangga seperti Thailand, Timor Timur juga pergi ke Pare untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. Semangat belajar memang bisa mengantarkanmu ke mana saja

5. Bisa Pilih Tinggal di Camp Atau Kos
Masing-masing pilihan tempat tinggal punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di Camp, biasanya kamu terikat beberapa aturan seperti English Area- dimana kamu akan dihukum kalau ketahuan ngomong selain bahasa inggris, mengikuti program camp di pagi atau malam hari. Meski terdengar merepotkan, aturan-aturan di camp bisa melatih kemampuan berbahasa Inggrismu. Sedangkan di kos, kamu lebih fleksibel dan bebas. Ada pula kos yang memberlakukan english area, tapi tentu tak seketat di camp.

6. Jadwal Kelas Nggak Kenal Tanggal Merah Libur Nasional
Jangan senang dulu ketika melihat tanggal merah libur nasional di kalender, karena itu tidak berlaku di Kampung Inggris Pare. Jadwal kursus masih berjalan nggak peduli itu hari buruh masional ataupun tujuhbelasan. Belajar teruss...

7. Cinta Lokasi dua Periode
Cinta lokasi sering kali bermekaran di berbagai sudut Kampung Inggris Pare. Jika jodoh, pastinya akan terus berlanjut. Namun yang kerap terjadi di sana ialah kisah perasaan sementara yang biasanya hanya berlangsung selama dua periode kursus saja - yang dimulai tanggal 10 dan 25 tiap bulannya. Kisah asmara itu sering kali kandas setelah mereka kembali ke kampung halaman. Well, tapi nggak ada salahnya jatuh cinta. Siapa tahu jodoh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...