Terbiasa diabaikan dan mengabaikan orang lain. Tanpa disadari, diri sudah mengadopsi sebuah pemikiran bahwa kamu patut untut diabaikan. Ketika orang yang kamu kira akan mengabaikannmuu seperti kebanyakan orang lainnya, justru ia meminta maaf terlebih dahulu. Padahal kamu memulainya dengan cara yang tidak etis. Melenceng dari keyakinan yang kamu pegang. Orang itu membuatmu semakin sadar, bahwa kamu tidak layak menerima kebaikan itu.
Sesungguhnya kamu juga nggak tahu, harus bagaimana. Kenapa kamu jadi kecewa sendiri? Kamu tidak suka sisi dirimu yang seperti itu. Yang terlalu takut meminta bantuan. Selalu berfikir bahwa permintaan tolongmu tak akan di dengar. Sayangnya ada satu orang yang kemudian menyadarkanmu atas ketakutan itu. Dan kamu mengecewakan dirimu. Ketakutan itu membuat semuanya serba salah. Kamu begitu kecewa karena tak mampu mengutarakan maumu dengan benar. Tapi orang yang kamu mintai tolong justru meminta maaf karena tak mendengarmu.
Kebaikan itu, membuatku tak bisa berhenti menangis. Tiap kali aku merasa tidak layak, menerimanya. Aku yang memintanya dengan cara tak layak ini, kenapa harus mendengar permintaan maaf? Seharusnya aku yang minta maaf duluan. Karena salahku lebih banyak.
Komentar
Posting Komentar