Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

"Bae"

 Ingin sekali panggil kamu dengan sebutan Romantis. Kaya orang umumnya itu. Tapi gimana ya, ngomong sayang aja udah geli sendiri. Amatir? Iya, skill sosialisasiku bisa dibilang sekelas sama anak SD. Eh, tapi anak SD sekarang aja udah jago-jago. Jadi gimana ya? Paksa? Gimana kalau kamu mulai duluan. Siapa tahu, nanti aku ketularan. Jadi, kamu sukanya dipanggil apa? Bae?  Tuh kan, merinding.

Tidak Berkutik di Hadapan Metode

Kegiatan Ilmiah sungguh menguras pikiran, terutama jika yang dipelajari itu adalah hal yang belum familiar di kehidupan . Kita harus meraba-raba dulu, mengingat sejauh mana yang sudah diketahui dengan saraf yang mulai usang. It takes time and effort. Aku sudah berusaha menemukan dan mendownload berbagai jurnal ilmiah, publikasi,  puluhan, hampir ratusan. Alhasil, aku bingung. Terlalu banyak yang harus dicerna, dan mulai bingung harus kulahap darimana? Belum selesai masalah kuantitas, lantas kita dihadapkan pada pilihan. Is it right or not? Apakah langkah yang kuambil ini benar? Kalau salah bagaimana? Mau tidak mau kita harus cari lagi referensi tentang basic melakukannya secara metodis, ilmiah, bagaimana cara yang disepakati banyak orang agar kita nggak berbeda alias SALAH. Ini harus dibayar lagi dengan waktu. Karena itu, aku jadi sering heran dengan orang-orang yang bisa bekerja dengan sangat cepat serupa Bandung Bondowoso membangun candi. How come?? Bagaimana caranya agar ak...

[Cerpen] Ayam Geprek dan Recehan

“Enam ribu, tujuh ribu, lapan ribu, Sembilan ribu, sepuluh, sebelas lima ratus…” rapal nominal dari bibirnya terhenti. Tidak ada yang tersisa untuk dihitung Risa. Gadis itu menjangkau ransel abu-abunya. Menyibak tiap ruangnya lebar-lebar. Setiap ruang lantas ia jelajahi dengan teliti, berharap menemukan kepingan logam yang bisa menggenapi hitungan. Tidak sampai lima menit perburuan dalam tas ranselnya usai. Risa harus puas dengan temuan berupa empat keping lima ratus. Risa kembali duduk di kursi depan meja belajar, menatapi lagi jajaran receh yang ditata vertikal. “Tadi sebelas limaratus, jadi tiga belas lima ratus.” Gumamnya. “Kurang seribu lima ratus.” Perburuan masih harus berlanjut. Risa membuka laci di sisi meja belajar. Sembari memasang mata, dikeluarkannya benda-benda yang dirasa menggangu. Di sudut terdepan, matanya berbinar menemukan sekeping logam. Sejurus kemudian, tercetus decakan di bibirnya. Ia harus kecewa menyadari itu bukan rupiah. Dilemparnya keping receh T...

INI YANG MENGHALANGI KAMU MEREALISASIKAN IDE BRILIAN, KETAHUI PENYEBABNYA

freepik.com/ @cookie_studio Suatu hari kamu menemukan sebuh ide brilian, mungkin ide bahan skripsi, ide bikin start up, atau yang lain. Kamu yakin, ide itu bakal excellent banget kalau bisa direalisasikan sehingga bisa bikin kamu berkontribusi mengubah dunia, misalnya. Namun hari demi hari berlalu, kamu hanya stuck pada ide yang bercokol di otak. Dan kamu bingung sendiri, sebenarnya apa yang bikin kamu ragu untuk merealisasikannya. Menurut Mark Sanborn, berikut adalah tiga dari beberapa hal kenapa kamu menahan ide itu. 1. TAKUT GAGAL Takut gagal, merupakan alasan yang cukup sering menghalangi orang mewujudkan idenya. Tentu saja, akan ada banyak hal terjadi di luar rencana ketika kita bertindak. Kamu bisa saja gagal. Sebaliknya, jika kamu tidak bergerak, tidak akan gagal. Dan tidak akan meraih apapun. Sukses bukan hal yang pasti, tetapi dengan kegagalan itu kamu bisa banyak belajar. Dari kegagalan itu kamu bisa mencoba lagi dan lagi, hingga kamu menjadi tahu apa yang salah. ...

Mau Belajar Di Kampung Inggris Pare? Fakta-Fakta Ini Perlu Kamu Ketahui

Belajar di Kampung Inggris Pare bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan. Selain bisa meningkatkan kapasitas di bidang bahasa Inggris, kamu juga bisa menambah teman dari berbagai pelosok negeri. Namun untuk kamu yang belum pernah ke sana dan punya rencana hal-hal ini perlu kamu ketahui agar nggak buta saat tiba di sana. 1. Bukan Bule Asing, Atau Javanese, Kampung Inggris Pare Dirintis Oleh Seorang Putra Kukar Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya pioneer Kampung Inggris ini merupakan seorang lelaki kelahiran Kutai Kartanegara 20 Februari 1945 silan. Beliau adalah Muhammad Kalend Osen - sering dipanggil Mister Kalend, pendiri salah satu tempat kursus pertama di Kampung Inggris. Keputusannya hijrah ke Jawa didorong oleh semangat belajarnya yang tinggi ketika sudah menjadi guru . Usahanya mendirikan lembaga kursus tersebut menjadi cikal bakal berdirinya lembaga-lembaga kursus lain di Kampung tersebut. 2. Sebutan 'Kampung Inggris Pare' Bukan B...

Lagu Anak-Anak yang Masih Terngiang di Kepala Sampai Sekarang

Anak generasi 90an, tentu masih terapapar dengan yang namanya kaset tape pita. Dulu waktu kecil kalau mau dengerin lagu nyetelnya pakai tape itu, atau kalau nggak dengar radio. Masih ingat banget kaset lagu yang dulu ada di rak itu ada lagu favorit orang tuaku, kakak, dan kaset lagu anak-anak yang tentu saja buatku yang masih ingusan. Mulai dari lagunya Crisye, Dewa 19, Padi, lagu Religinya Rayhan, lagu Ostnya Petualangan Sherina pernah mewarnai hari-hari di masa kecil itu. Dan di antara lagu-lagu itu, tentu ada yang menjadi favorit. Salah satunya yang kadang masih aku sering gumamkan adalah lagunya Mega Utami.  Sedikit lupa, kapan dibelikan album kaset berjudul Tamasya itu. Yang kutahu setelah mendengar semua lagunya adalah, aku menyukainya, dan aku memutarnya berkali-kali. Mega Utami, sebelum  mendapat kaset album tersebut aku bahkan tidak terlalu mengenal penyanyi cilik itu. Sebelumnya yang sudah kukenal adalah Meysi, Sherina, Tasya, ya itulah.  Beberapa lagu di ...

Ragu, Pikiran Lain Tiba-Tiba Muncul

Ragu. Sejak awal ini yang membuat semua hal berantakan. Ragu terhadap diri sendiri. Persepsi laknat yang kemudian mengekangmu untuk mencoba. Jadi bagaimana itu berasal? Kapan perasaan itu bermula dan akhirnya mendarah daging seperti plak lemak di arteri? Tiap episode dulu pastinya telah membuatnya demikian. bermula dari butiran pasir, butir-demi butir, tak terasa, penghianatan, kekecewaan, kebohongan, cemooh, pendapat orang, kamu mengindera semuanya, mempercayainya, dan simsalabim, makhluk bernama apatis akhirnya terwujud. Begitukah etiologinya? Bagaimana wahai para psikolog, psikiater? Sayangnya sudah terlanjur, perspektif ini terarah demikian, bahwa apatis ini ada dan it's hard untuk konsisten tidak mempercayainya. Ada hari dimana aku merasa menjadi manusia layak yang merasa hidup dengan makna. Ketika skenario demikian tiba, banyak urusan yang akhirnya selesai, tertuntaskan. Namun, kejadian demikian itu jarang seperti gerhana. Sebulan sekali itu sudah lumayan bagus. Tunggu, ap...

Mendefinisikan Perasaan

Selama ini, aku begitu percaya diri ketika aku berkata bahwa aku tidak pernah mendefinisikan apa yang sedang aku rasakan. Kukira itu tak mengapa, bukan masalah besar, dan aku berkata seolah-olah "tidak mendefinisikan perasaan" ada di bawah kehendak diri sendiri. Kerap aku melupakan permasalahan yang merupakan imbas dari "tidak mendefinisikan perasaan". Aku bilang, kerap bilang bahwa fenomena internal ini wajar, untuk sebagian manusia. More I get my time read some articles, aku menemukan bahwa keputusan "tidak mendefinisikan perasaan" ini adalah ketidakmampuan diri. Kekurangan. Rupanya manusia memang semestinya harus mendefinisikan apa yang tengah dirasakannya. Entah itu sedih, kesal atau marah. Mendefinisikan perasaan membuat manusia mengetahui apa yang semestinya kemudian mereka lakukan. With their brain, then they think how to cope with those feeling. Sayangnya, hal yang semestinya sepertinya tidak terjadi padaku. Instead of mendefinisikan perasaan, ak...

Perbanyak Coba-coba Selagi Mahasiswa

Ketika kita benar-benar bisa meresapi betapa berharganya waktu, pastin kita tidak akan melewatkannya. Termasuk kesempatan-kesempatan emas yang ada di dalamnya. Jika diibaratkan sebagai Mario Bross, setiap kesempatan yang kita temui adalah kepingan logam atau jamur pertumbuhan yang mampu membuat kita semakin kuat dan kaya. Salah satu momen kehidupan yang penuh dengan bonus kesempatan adalah ketika kita menjadi mahasiswa. Saya menyadari betapa berharganya momen-momen ini setelah siang tadi mendapatkan potongan harga pembuatan visa Jepang. Harga normal yang harus dibayarkan untuk membuat visa adalah sekitar setengah juta. Namun rupanya,  harga tersebut tidak berlaku bagi mahasiswa! Saya yang notabene masih menyandang status itu memperoleh potongan hingga lebih dari setengahnya. Saya benar-benar bersyukur atas hal ini. Pengurusan visa Jepang ini, mungkin hanya satu dari ribuan kesempatan di luar sana yang tersmbunyi. Untuk menguak mereka, dibutuhkan banyak keberanian untuk mencoba...

Probabilitas Kamu dan dia

Dalam ruang fantasi di satu lobus dalam otak, mungkin pernah ada gambaran tentang kamu dan dia - yang bersama. Entah bergandengan tangan, duduk bersama, atau melakukan hal lain - yang hanya Tuhan kemudian kamu yang tahu. Di dimensi realita, gambaran itu menemukan berbagai gap yang sangat jauh, yang kamu bahkan tidak tahu darimana mana algoritma harus bermula. Karena dihadapkan dengan jarak ruang, waktu, tahta, harta, rupa, selera, atau apapun itu, kamu tidak pernah berani melangkah kesana. "Kamu dan dia yang bersama" rupanya hanya manekin dalam panggung boneka dalam pikiran. Kalau mau diperjelas, itu hanya khayalan semata. Orang bilang, jauh panggang dari api. Mungkinkah angan-angan dalam pikiranmu bisa menjadi satu visi dengan realitas? Probabilitas itu jelas ada. Entah hanya nol koma sekian persen. Atau meskipun pikiranmu yang pesimis menyamakan probabilitas itu dengan probabilitasmu berkembang biak dengan ikan paus, kemungkinan itu ada. Setidaknya kamu dan dia sama-sa...