Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Pengalaman Memiliki Lem Tembak Murah(an)

Lem Tembah 18 ribuan Sekitar akhir bulan Juni, saya membeli sebuah lem tembak dengan harga yang relatif murah di toko peralatan listrik. Hanya dengan 18 ribu, saya bisa membawa pulam sebuah lem tembak yang entah apa merknya. Saya cukup senang sih pernah memilikinya mekipun umurnya tidak lama. Sebelum tamat riwayatnya, saya sudah sempat membuat beberapa barang DIY, yaitu dehidrator dari alumunium foil, Memperbaiki kursi yang rusak hingga bisa terpakai kembali, dan membuat beberapa tangkai bunga dari pita satin. Detik-detik kerusakan si lem tembak kalau tidak salah seminggu yang lalu. Ketika itu saya sedang berkutat dengan pita satin dan bahan2 bunga artifisial. Di tengah pekerjaan, saya dikejutkan dengan suara percikan disertai bunga api dari lem tembak ini. Saya terkejut, dan shock menginat posisinya yang berada dekat sekali dengan kaki saya. Cepat-cepat saya lepas steker lem tembak tersebut dari sumber listrik. Sejak itu, saya tahu lem ini sudah tidak berfungsi lagi. Saya t...

Perjalanan Kembali Cilegon-Depok

Di Cilegon saya bisa menonton televisi, dan menyaksikan berita bahwa Krakatu Steel, pabrik baja terbesar di Indonesia ini tengah menghadapi ancaman collapse dengan di PHK nya pekerja kontrak. Saya melihat di televisi bagaimana pekerja yang menjemput nasib PHK melakukan aksi demo. Tidak heran sih, ada periuk nasi yang tetap harus mereka nyalakan dan perut-perut keluarga tercinta. Setelah tiga hari di Cilegon di rumah kakak saya, bermain dengan keponakan yang sedang lucu-lucunya, saya akhirnya harus kembali ke haribaan karena esok hari ada keperluan. Perjalanan kembali dari Cilegon ke Depok ini, selain lebih murah, juga mudah. Untuk pembaca sekalian yang kurang suka perjalannnya terganggu oleh pedagang atau pengamen, serta asap rokok anda bisa memilih alternatif yang satu ini, yaitu menggunakan kereta. Perjalanan dimulai dari rumah kakak ke Stasiun Cilegon. Lagi-lagi saya memilih menggunakan ojek online. Saya kena tarif 12 ribu. Sampai di Stasiun Cilegon, saya membeli tiket kereta lo...

Dari Depok ke Kota Baja

Musim libur sekolah 2019 bersamaan dengan liburan semester genap saya. Dan hari minggu kemarin tepatnya 30 Juni, saya melakukan perjalanan dari Depok ke Cilegon untuk bersilaturahmi sekaligus menengok ponakan saya. Di sini saya akan menjelaskan bagaimana saya bisa tiba di Cilegon dan moda transportasi apa saja yang saya gunakan.  Kebetulan saya bertempat tingal di Kukusan, Beji Depok. Kalau anak UI pasti familiarnya dengan daerha Kutek alias Kukusan Teknik. Dari kosan, saya berjalan kaki menuju ke pangkalan parkiran teknik untuk memesan ojek online menuju ke stasiun UI. Sebenarnya kalau bukan hari Minggu, saya bisa memilih naik bikun. FYI bis kuning UI hanya beroperasi pada hari Sening hingga Sabtu. Sebenarnya kalau mau sehat, bisa juga berjalan kaki ke stasiun UI. Mungkin cuma sekitar 1 kilo lah. Setelah naik ojek online, tibalah saya di stasiun UI. Saya naik kereta jurusan Angke untuk turun di stasiun Duri. Dari stasiun Duri, lanjut kereta jurusan tangerang, turun di stasiu...

Butuh Keberanian

Zaman sekarang, keberanian berinteraksi kian krisis. Pernah merasa tidak, bahkan ketika sendirian di dalam kamar pun kita sering merasa takut membuka pesan di hanphone. Takut jika dikira tidak ramah karena malas merespon, takut memberikan tanggapan yang berisiko, dan segala alasan lain yang membuat kita enggan membuka pesan chat.   Jika dipikir-pikir, bukankan keberanian itu sederhana? Mau menanggapi atau tidak sebuah obrolan bukanlah inti dari permasalahan. Sesunggunya keberanian itu ada di pada pertanyaan apakah kita siap dengan tudingan atau  judge   dari seorang yang berinteraksi dengan kita. Misal kita terlanjur membuka pesan di gawai, tetapi kita belum menemukan jawaban yang tepat, sesungguhnya itu punt bukan masalah. Ataupun kita tidak ingin terlibat dalam sebuah forum diskusi, itupun juga bukan masalah.  Judge  orang-orang sekitar bukanlah masalah. Yang menjadikannya masalah bagaimana kita menyikapi hal tersebut sebagai sesuatu ya...

Kembali Ke Jalur

Hidup manusia biasa dianalogikan menjadi berbagai hal. Fenomena alam, perjalanan, roda yang berputar, bianglala, pusaran, you named it.   Filusuf, penyair, pujangga, penulis, seniman bermacam-macam mengartikan kehidupan. Sayapun terkadang mengartikannya dengan versi sendiri ketika melihat suatu fenomena unik di alam. Misal, saya pernah mengaitkan kehidupan dengan keseimbangan. Baik buruk, gelap terang, dan sebagainya.  Terkadang saya juga mengamini para penulis yang mengungkapkan kehidupan identik dengan perjalanan. Tentu saja itu benar, dan tidak ada yang salah tentang pikiran manusia dalam memaknai kehidupannya. Dalam analogi perjalanan ini saya merasa saya sudah tiba di hampir separuh perjalanan dan mendapati persimpangan besar yang akan menentukan kemana saya akan bersauh. Pilihan krusial, yang mana saya tidak ingin menyesalinya. Hampir dua puluh lima tahun kehidupan, sambil memperingatkan diri, saya mengingatkan untuk segera menentukan langkah. Siang ...

Bahaya Sering Titip Absen

source: vebma.com Salah satu hal yang biasanya sering dilakukan mahasiswa untuk menyelamatkan daftar kehadirannya di kelas adalah titip absen. Titip absen biasanya dilakukan karena jatah ketidakhadiran sudah habis, atau memang sedang ada urusan lain yang menjadi prioritas dan nggak mau rugi. Tanpa kamu sadari, titip absen itu merugikan banyak pihak loh. Coba pikir panjang dulu sebelum titip absen. Mari lebih bijak dengan mempertimbangkan untung dan ruginya. Berikut ini kerugian-kerugian yang bisa ditimbulkan kalau kamu titip absen. 1. Ketinggalan Materi Kuliah Dosen Setiap sesi perkuliahan itu berharga. Kalau kamu nggak masuk untuk urusan nggak terlalu penting, dipastikan kamu akan kehilangan fragmen penting ilmu pengetahuan dari sang dosen. Salah satu akibatnya, kamu tidak bisa menjawab pertanyaan mudah yang disodorkan dosen. 2. Merugikan Teman Solidaritas untuk keburukan nama lainnya menjerumuskan. Mungkin teman kita iya-iya saja saat kamu mintai tolong untuk mengisi ...

Berhenti Remehkan Anemia! Ini Sebabnya

Anemia merupakan gangguan kesehatan yang lebih banyak terjadi pada perempuan. Hal ini karena perempuan mengalami siklus setiap bulan yang menyebabkan mereka kehilangan banyak darah. Kehilangan darah berarti banyak pula hemoglobin yang terbuang pada siklus tersebut. Gejala  samar ditimbulkan seringkali tidak disadari atau bahkan diabaikan para wanita. Namun jika dibiarkan terus menerus dan menjadi epidemi, sebenarnya gangguan kesehatan ini mampu menurunkan angka kesejahteraan Bangsa Loh Girls!  1. Kekurangan Hemoglobin Membuatmu Mengantuk, Sepanjang Hari Anemia merupaka suatu kondisi dimana darahmu mengandung hemoglobin di bawah normal, yaitu dibawah 12 gram/dl. Hemoglobin merupakan zat yang berfungsi  mengikat  oksigen dan mengedarkannya ke sel-sel yang membutuhkan. Apabila hemoglobin sedikit otomatis oksigen yang ada di tubuh jadi rendah. Kebutuhan sel-sel tubuhpun tidak terpenuhi dengan baik. Akibatnya, kitapun akan merasakan sensasi lemas dan menga...