Langsung ke konten utama

Berdamai dengan Penderitaan

Mengubah diri, berarti kamu harus siap untuk meninggalkan identitas dirimu yang lama. Label-label yang telah lama tersemat di lehermu, yang membentuk ego. Yang tanpanya,  kamu akan merasa bukan kamu adalah hal yang harus siap kamu tinggalkan. Masa transisi ini mungkin akan menjadi fase yang sulit. Ada masa di mana kamu kehilangan diri. Maka kesadaran bahwa masa transisi itu adalah sementara adalah bagian penting untuk menjadi karakter yang baru. Dan bagaimana cara untuk melewatinya? Mungkin dengan menikmatinya. Menikmati penderitaan. 
Namun kemudian, penderitaan sendiri adalah relatif. Penderitaan terjadi ketika kita mengidentikkan suatu hal dengan emosi negatif, entah itu kesedihan, kemarahan, atau yang lain. Maka yang perlu diingatkan setiap kali hal yang buruk atau tidak diinginkan terjadi adalah bahwa setiap kejadian adalah wajar. Tidak perlu berlebihan mencurahkan emosi terhadap sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana. Sebab melayani semua itu dengan kemarahan dan kesedihan itu jauh lebih melelahkan. Semua akan berlalu, demikian halnya dengan permasalahan yang dihadapi saat ini. 
Sebab pada akhirnya sebahagia apapun seseorang, akan ada derita yang musti dilewati. Mungkin yang paling umum adalah ditinggalkan, sebab semua orang pada akhirnya akan ditenggati oleh waktu. Jadi mari mulai berdamai dengan berbagai derita, atau mungkin bisa kau sebut dengan ujian? Derita level mudah hingga sulit, bagaimana jika kamu mulai memberi mereka salam? Alih-alih mengeluhkannya atau mengumpatinya dengan serapah? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...