Langsung ke konten utama

Euforia dan Debaran yang Bikin Pusing

Jelang tenggat waktu sebuah kompetisi, aku fokus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan sebuah karya. Karya yang saya buat dengan cukup niat, karena merupakan interpretasi dari karya lain yang ku kagumi. Setelah merampungkan semuanya, emosi yang aneh melingkupi. Aku merasa deg-degan dengan sebuah euforia yang asing. Serasa seperti ketika hendak menghadapi ujian. Ada adrenalin yang membuncah. 

Saat mengumpulkan karyapun, tidak bisa sesantai biasanya. Tangan sedikit tremor karena emosi ini. Aku tidak yakin apa yang sedang saya rasakan. Mungkin karena saya menantikan sesuatu yang baik , atau karena ekspektasi yang berlebih akan sesuatu. Namun saat itu aku sadar bahwa emosi ini sudah luber, alias berlebihan. Aku harus segera menetralkannya sebelum semuanya berantakan. Sesaat kemudian, emosi ini agak mereda, digantikan oleh kepala berdenyut. 

Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, kenapa saya merasakan emosi ini? Sungguh nggak biasa, dan aku tidak menyukainya. Seperti badai sesaat, yang menandakan bahaya. Belajar dari pengalaman, aku tidak ingin terlalu dalam terlibat dalam ekspektasi pada makhluk, sebab ia cepat atau lambat akan melukaimu. Cepat kuingatkan diri untuk tidak berlebihan menyikapi, karena hidup ini terus meroda. Jangan terlalu mengharapkan hal yang sangat bagus, dan bersyukurlah untuk setiap hal yang bisa kamu lewati. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan saat ini, dan tetap rendah hati sehingga kamu tidak lupa dengan karunia dan nikmat dari  Tuhan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...