Jelang tenggat waktu sebuah kompetisi, aku fokus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan sebuah karya. Karya yang saya buat dengan cukup niat, karena merupakan interpretasi dari karya lain yang ku kagumi. Setelah merampungkan semuanya, emosi yang aneh melingkupi. Aku merasa deg-degan dengan sebuah euforia yang asing. Serasa seperti ketika hendak menghadapi ujian. Ada adrenalin yang membuncah.
Saat mengumpulkan karyapun, tidak bisa sesantai biasanya. Tangan sedikit tremor karena emosi ini. Aku tidak yakin apa yang sedang saya rasakan. Mungkin karena saya menantikan sesuatu yang baik , atau karena ekspektasi yang berlebih akan sesuatu. Namun saat itu aku sadar bahwa emosi ini sudah luber, alias berlebihan. Aku harus segera menetralkannya sebelum semuanya berantakan. Sesaat kemudian, emosi ini agak mereda, digantikan oleh kepala berdenyut.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, kenapa saya merasakan emosi ini? Sungguh nggak biasa, dan aku tidak menyukainya. Seperti badai sesaat, yang menandakan bahaya. Belajar dari pengalaman, aku tidak ingin terlalu dalam terlibat dalam ekspektasi pada makhluk, sebab ia cepat atau lambat akan melukaimu. Cepat kuingatkan diri untuk tidak berlebihan menyikapi, karena hidup ini terus meroda. Jangan terlalu mengharapkan hal yang sangat bagus, dan bersyukurlah untuk setiap hal yang bisa kamu lewati. Fokus pada apa yang bisa dikerjakan saat ini, dan tetap rendah hati sehingga kamu tidak lupa dengan karunia dan nikmat dari Tuhan.
Komentar
Posting Komentar