Untukmu yang memilih untuk tak meninggalkan impian masa kecilmu. Aku harus beri tahu, bahwa memilih jalan ini berarti memilih jalan terjal berliku. Tak banyak yang mau melewatinya, jadi kamu musti siapkan parang atau sabit untuk menebas semak belukar yang akan menutup jalanmu. Konsisten tak bisa lagi ditawar, kecuali kamu memilih menyerah di tengah jalan. Namun lihatlah, saat ini kamu sedang di tengah rerimba yang mengunngkung. Kamu sepertinya tengah ragu antara ingin manju atau mundur.
Kamu sudah terlanjur memilih opsi-opsi itu di masa lalu. Maka jadilah kamu di sini sekarang. Jika kamu ingin beranjak dari kegundahan ini, maka kamu musti mulai membuat keputusan berani. Jikalau terasa sulit, ambil sejenak waktu untuk semangati dirimu. Sayangnya tidak ada orang lain, di jalur ini kamu adalah single fighter. Aku tidak yakin ada yang mau menyemangatimu. Namun jika kamu yakin ini menjadi jalanmu, maka yakinlah bahwa dukungan dari Tuhan ada bersamamu. Apa lagi yang kurang, jika Pemilik semesta ini ada di pihakmu?
Sorry, aku bukannya membuatmu menjadi kegeeran. Aku hanya ingin menerbitkan nuansa optimis di tengah senyapnya jalur setapak di hadapanmu. Maksudku, energi positif ini perlu agar kamu tak stagnan. Energi positif ini yang meskipun terkadang redup akan jadi amunisimu. Aku tidak yakin, akankah nanti tujuan itu tercapai. Namun percayalah, ketika kamu sedang berada di track yang memang kamu inginkan, sampai atau tidak nanti bukan jadi persoalan.
Sekali lagi, untuk kamu yang tengah berjalan di setapak sunyi. Semangat!
Komentar
Posting Komentar