Langsung ke konten utama

Menjadi Anomali itu, Sepi

Hari panjang yang kukira cukup sia-sia akhirnya akan pungkas beberapa jam lagi. Tubuh dan fikiran ini masih kesulitan bersinkronisasi untuk mempraktikkan apa yang banyak dibicarakan di buku-buku pengembangan diri, "Mindfulness". Sebuah konsep bahwa hidup ideal adalah hidup di masa sekarang, tanpa banyak pikir tentang masa lalu atau cemas akan masa depan. 

Sayangnya, konsep itu begitu sulit dipraktikkan. Aku cukup kecewa dengan beberapa keputusan dan reaski emosional yang terjadi padaku hari ini. Oke, untuk sebagian orang mungkin agak sulit dimengerti. Namun isi fikiran seorang introvert biasanya penuh dengan penyesalan-penyesalan dan kontemplasi yang membuang-buang waktu. Tubuhnya mungkin hanya terbaring di atas tempat tidur, namun fikirannya mungkin sudah hampir terseret medan black hole. Terkadang sok-sokan filosofis, padahal nyatanya nggak pernah dipraktekkan. Sebagian orang mengatgorikannya sebagai loser.

Hari ini, aku merasa bahwa reaksi emosionalku terhadap satu hal telah menyingkap sebuah fakta yang mungkin tidak ingin aku akui. Sebab dengan menilik reaksi itu, aku menyadari bahwa ada kegelapan yang bersembunyi, yang kutakutkan sebagai identitas diri. 

Reaksi ini tidak sesuai dengan norma yang sebaiknya, dan aku mulai menghakimi diri. Kenapa aku tidak bisa bereaksi layaknya orang kebanyakan? Kenapa berbeda sekali, caraku dalam menanggapi suatu peristiwa. Kenapa sering kali, tercipta konflik dari respon yang kamu lakukan?  Karena berbagai perbedaan inilah, aku merasa anomali dalam setiap interaksi. Dan karena tidak banyak yang bisa mengerti, rasanya peran antagonislah yang seolah menjadi bagian kami. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cool CN BLUE

Whooooa. .. . .  . pengen treak!! masih dalam perasaan nggak menentu. Baru-baru ini, Setelah nonton Heart String, setelah kenal Yong Hwa, I'm falling in love with CNBLUE. Apalagi Setelah comeback nya di album ke tiga ini. Burning-JongHyun, kamu keren banget di MV Hey You. Baru sadar, senyumanmu mematikan*heheh*. Suaramu, sangat-sangat suka,  *:p* sejak denger "LOVE ",  Yakin deh, setelah ini nggak bakal jadi anonim lagi di CNBLUE. JongHyun, bias baruku. YongHwa, maaf menghianatimu. Minhyuk makin imut di album ke-3. JungShin tetep tinggi *ya iyalah*. MV berulang-ulang aku putar di bagian JongHyun keluar dari ruangan. Waktu dia jalan, sambil nyanyi dan senyum. Entah kesurupan setan apa aku spontan senyum-senyum sendiri, sambil tiruin gaya cherrybelle (pegang kedua pipi). JongHyun charming gila. . . *maap lebai* Ok, lepas dari JongHyun. CNBLUE selalu keren, suka lagu-lagunya. Nggak banyak juga kan Band yang berasal dari Korea. Lagu mereka enak di kupin...

Peringatan

 Seberapa jauh perjalanan yang perlu ditempuh untuk sampai? Ketika memikirkan hal ini, semuanya akan terasa berat. Pikiran, dan hati akan tebebani karena pandangan dipenuhi oleh ribuan langkah yang mesti ditempuh untuk tiba di tujuan. Ada juga yang tidak tahu sama sekali tentang tujuan mereka. Tak tahu kemana melangkah, tiap langkah kecilnya selalu diikuti ketakutan. Hingga kita kadang memutuskan untuk ambil jalan termudah, tidak melakukan apa-apa.  Namun, tidak melakukan apa-apa bukan berarti kamu tidak kemana-mana. Waktu akan menyeret kamu, ke tempat yang sama sekali tidak terprediksi, yang acap kali berupa tempat yang tidak mengenakkan, penyesalan. Tulisan ini adalah peringatan dan juga ajakan untuk diri sendiri yang kerap tak sengaja terlelap dan tak melakukan apapun.  Kalau boleh jujur berpendapat, sepertinya pikiranmu sudah terlalu terkontaminasi oleh keragu-raguan kronis. Ketidakpercayaandirimu sudah terlalu kronis, sepertinya. Bukan tanpa dasar sih, aku bicara dem...

Uncertainty

How do you get used to this feeling? The feeling of uncertainty, the feeling of fear of unknown. Rasanya ingin menghindar ketika dihadapkan dalam situasi ini. Namun, dibalik ketidaknyamanannya, this uncertainty feeling sometimes hides a treasure. This feeling has been with me since the afternoon. Aku mulai mengidentifikasi perasaan tidak nyaman ini sebagai ketakutanku jika tidak bisa mempresentasikan materi dengan baik. Padahal, ketika kuliah, perasaan ini adalah teman yang tiap hari menyapa. Di situasi semacam ini, aku perlu menjustifikasi banyak hal, menjelaskan berbagai macam hal termasuk cara kerja dunia dan pikiran orang lain untuk menenangkan diri. Aku juga mencoba untuk membelah diri, mencoba menjadi pengamat atas diriku yang sedang gelisah. Pengamat yang tak menghakimi, memvalidasinya, dan menghiburnya bahwa perasaan ini sungguh hal wajar, dan terkadang,sisi baiknya,  membuatku menyadari bahwa aku manusia.  Risiko orang overthinking, barangkali. Aku tengah berusaha men...